Selamat datang di Website Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat
permaskpk@kpk.go.id 085220286677

Informasi

Berita

Thumbnail

Penguatan Tata Kelola Lembaga Keuangan dengan Nilai-Nilai Integritas

Dipublikasikan : 28 Desember 2025 Dibaca : 8

Jakarta Selatan - Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hadir sebagai narasumber pada Seminar "Memahami Pentingnya Integritas dalam Pengelolaan Lembaga Keuangan" oleh Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan bagi para Direktur, Komisaris, dan jajaran manajemen lembaga perbankan Indonesia secara hybrid di Griya Perbanas, Perbanas Institute, Jakarta Selatan.

Seminar dihadiri oleh Plt. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Rino Haruno, Dewan Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship, Dr. James Simanjuntak, dan Fransiska Oei, Direktur Kepatuhan CIMB Niaga serta 289 orang peserta dari berbagai lembaga perbankan Indonesia. 

Seminar diawali dengan keynote speech secara online dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Sophia Issabella Wattimena yang menyampaikan bahwa lembaga keuangan memiliki risiko yang tinggi akan fraud.

"Ini merupakan tantangan global yang harus kita hadapi. Untuk mengahadapi tantangan ini diperlukan penguatan tata kelola dan belajar dari best practice yang sudah diterapkan lembaga keuangan multi-nasional guna mengurangi risiko yang akan terjadi." ujarnya

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan paparan materi secara panel dengan tiga narasumber yaitu Plt. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Rino Haruno, Dewan Pembina Indonesian Institute for Corporate Directorship, Dr. James Simanjuntak, dan Direktur Kepatuhan CIMB Niaga, Fransiska Oei. Rino menjelaskan bahwa korupsi digolongkan sebagai fraud karena dapat merugikan suatu entitas, baik itu negara maupun organisasi atau perusahaan.

"Penting bagi suatu perusahaan untuk mencegah terjadinya korupsi. Setiap pengambilan keputusan bisnis perlu dilakukan kajian dari berbagai perspektif seperti legal, manajemen risiko, maupun keuangan sebagai bentuk itikad baik." jelasnya

Sementara itu, Dr. James Simanjuntak mempertegas bahwa komisaris dan direksi harus memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Good Corporate Governance (GCG).

"Etika dan budaya kepatuhan itu perlu ditanamkan dalam organisasi. Dan penanamannya harus disesuaikan dengan tata kelola, kondisi, dan juga value dari organisasi tersebut." tegasnya

Sedangkan Direktur Kepatuhan CIMB Niaga, Fransiska Oei, memberikan gambaran praktik baik penerapan budaya kepatuhan dalam organisasinya.

"Kami (CIMB Niaga) memasukan unsur kepatuhan kedalam Key Performance Indicator (KPI) sehingga secara alami setiap individu di CIMB Niaga memiliki kesadaran akan kepatuhan dan prinsip keberlanjutan." terangnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi secara panel dengan ketiga narasumber. Terdapat dua pertanyaan offline dan satu pertanyaan online.

#dunia-usaha-antikorupsi