Selamat datang di Website Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat
permaskpk@kpk.go.id 085220286677

Informasi

Berita

Thumbnail

Nilai Dharma dan Integritas Jadi Fondasi Gerakan Antikorupsi di Bali & Banyuwangi

Dipublikasikan : 08 Desember 2025 Dibaca : 10

Bali – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat kembali menguatkan pendekatan pencegahan korupsi berbasis nilai keagamaan melalui rangkaian Safari Keagamaan Antikorupsi (SKA) di Provinsi Bali dan Kabupaten Banyuwangi pada 24–28 November 2025. Program ini melibatkan para tokoh agama, pemuka adat, penyuluh, pendidik keagamaan, serta organisasi keagamaan dengan total peserta sekitar 365 orang.

SKA Kanwil Kemenag Provinsi Bali – Senin, 24 November 2025

Safari Keagamaan Antikorupsi dimulai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, dibuka oleh Plt. Kepala Kanwil Kemenag Bali, I Wayan Serinada. Ia menekankan pentingnya pemuka agama sebagai penjaga moral masyarakat Bali.

Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardiana, memaparkan strategi Trisula KPK—pendidikan, pencegahan, dan penindakan—seraya menggarisbawahi bahwa tokoh agama memiliki pengaruh besar dalam membumikan pesan integritas. Wawan menyampaikan bahwa banyak masyarakat lebih menerima pesan moral dari pemimpin agamanya, sehingga kolaborasi antara KPK dan lembaga keagamaan memiliki dampak signifikan.

SKA Masyarakat Hindu Kabupaten Tabanan – Rabu, 26 November 2025

Kegiatan berlanjut di Kabupaten Tabanan dengan dukungan Kepala Kemenag Tabanan, I Komang Giriyasa, serta Kasubag TU, IGN Agung Indrajaya.

Dalam penyampaiannya, Wawan Wardiana menguraikan tujuh jenis tindak pidana korupsi beserta tantangan integritas dalam pelayanan publik tingkat daerah. Ia menekankan bahwa nilai-nilai lokal masyarakat Bali—kesederhanaan, kejujuran, dan disiplin—merupakan kekuatan budaya yang dapat memperkokoh gerakan antikorupsi dari tingkat keluarga hingga komunitas agama.

SKA Masyarakat Hindu Kabupaten Jembrana – Kamis, 27 November 2025

Safari kemudian dilaksanakan di Kantor Kemenag Kabupaten Jembrana dan dihadiri oleh Kepala Kemenag Jembrana, Gusti Komang Budi Santika, S.Ag., M.Si.

Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Dion Hardika Sumarto, menyampaikan bahwa korupsi merupakan persoalan moral dan sistemik. Oleh sebab itu, pencegahannya harus dimulai lewat penguatan budaya integritas di komunitas keagamaan.

Analis Pemberantasan TPK KPK RI, Rommy Iman Sulaiman, menjelaskan bagaimana masyarakat dapat berperan nyata melalui pelaporan yang bertanggung jawab, pemantauan berbasis komunitas, serta penguatan keteladanan dalam pendidikan agama. Ia juga menyoroti kearifan lokal Jembrana yang menekankan kebersamaan sebagai modal sosial untuk mendorong gerakan integritas.

SKA Masyarakat Hindu Kabupaten Banyuwangi – Jumat, 28 November 2025

Rangkaian ditutup di Pura Agung Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, dihadiri Kepala Kemenag Banyuwangi, Dr. Chaironi Hidayat, S.Ag., MM.

Dion Hardika Sumarto menegaskan bahwa korupsi merusak kesejahteraan masyarakat dan nilai moral generasi mendatang, sehingga pencegahannya harus ditopang oleh pendidikan keagamaan.

Rommy Iman Sulaiman menjelaskan bahwa pencegahan korupsi membutuhkan penguatan karakter, keteladanan moral, serta kedisiplinan dalam pelayanan publik dan kehidupan berkomunitas. Ia menekankan pentingnya peran tokoh agama sebagai penjaga integritas sosial yang mampu memengaruhi perilaku umat melalui pendidikan, pembinaan, dan praktik-praktik keagamaan yang transparan. Tokoh agama Banyuwangi didorong untuk menjadikan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan akuntabilitas sebagai prinsip utama dalam pelayanan keagamaan maupun kegiatan sosial di masyarakat.

Komitmen Bersama Membangun Ekosistem Keagamaan yang Berintegritas

Melalui empat kegiatan Safari tersebut, KPK menegaskan bahwa pencegahan korupsi tidak hanya mengandalkan pendekatan hukum, tetapi juga penguatan moral dan spiritual lewat lembaga keagamaan. Tokoh agama memiliki peran strategis sebagai sumber otoritas moral yang mampu menyentuh dimensi terdalam nilai dan perilaku masyarakat.

Safari Keagamaan Antikorupsi di Bali dan Banyuwangi diharapkan menjadi fondasi bagi ekosistem keagamaan yang lebih transparan, bersih, serta menjadi pusat pembentukan karakter yang memuliakan nilai integritas.

(Penulis: Sabrina Lydia S)

#peran-serta-masyarakat