Selamat datang di Website Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat
permaskpk@kpk.go.id 085220286677

Informasi

Berita

Thumbnail

Kalimantan Timur Berintegritas: Iman Kuat, Negeri Bermartabat

Dipublikasikan : 10 Desember 2025 Dibaca : 6

Samarinda, 25 November 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat menyelenggarakan Safari Keagamaan Antikorupsi di Provinsi Kalimantan Timur, bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya KPK untuk memperkuat peran tokoh dan pemuka agama dalam membangun budaya antikorupsi yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Kantor Kementerian Agama se – kota dan kabupaten di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, dan para tokoh agama, penyuluh agama, pendidik keagamaan, serta para penghulu.

Melalui kegiatan ini, KPK menegaskan pentingnya penguatan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan keteladanan agar senantiasa dipraktikkan oleh para pemuka agama dan penyuluh dalam berbagai aktivitas keagamaan. Tokoh agama juga diharapkan berperan sebagai panutan dan penggerak advokasi integritas yang mampu mengomunikasikan pesan antikorupsi dengan baik kepada jamaah dan publik.

Dalam kesempatan tersebut, Plh. Kepala Tugas 2 Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Bunga A. S. Abadiyah, mengungkapkan bahwa strategi pemberantasan korupsi KPK di Indonesia bertumpu pada tiga hal penting yang disebut dengan trisula strategi pemberantasan korupsi KPK, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Ketiga strategi tersebut saling melengkapi dan memperkuat untuk mewujudkan Indonesia yang bebas dari praktik korupsi.

“Saat ini KPK bekerjasama dengan Kementerian Agama RI untuk menyusun buku peran serta masyarakat menurut perspektif agama. Nantinya akan ada enam buku dari enam agama yang ada di Indonesia. Di buku tersebut, akan ada penguraian dari nilai – nilai integritas yang disandingkan dengan nilai – nilai agama dan akan launching ketika Acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bunga menegaskan bahwa harapannya, buku yang telah disusun ini dapat memberikan pemahaman mengenai peran serta aktif masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi dari perspektif agama. “Saya berharap kepada seluruh peserta, setelah kegiatan ini dapat membagikan ilmu kepada para masyarakat. Sehingga, kedepannya tidak ada perilaku koruptif dan perilaku yang mengarah pada tindak pidana korupsi”, jelasnya.

Kegiatan Safari Keagamaan Antikorupsi di Kalimantan Timur ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara KPK dan Kementerian Agama, khususnya dalam memperkuat pendidikan moral, etika, dan integritas di tengah masyarakat Kalimantan Timur.

#peran-serta-masyarakat