Mewujudkan Keluarga Berintegritas Melalui Penanaman Nilai-Nilai Antikorupsi di Kota Mataram

Mataram – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendorong penguatan budaya antikorupsi melalui berbagai pendekatan strategis, salah satunya dengan menjadikan keluarga sebagai pilar utama penanaman nilai-nilai integritas. Dalam rangka memperkuat komitmen tersebut, KPK melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Mataram untuk melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas bertema “Mewujudkan Keluarga Berintegritas Melalui Penanaman Nilai-Nilai Antikorupsi” yang berlangsung di Pendopo Walikota Mataram . (24/4/2025) 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Mataram, Mohan Roliskana; Wakil Walikota Mataram, TGH. Mujiburrahman; Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri; Inspektur Kota Mataram, Baiq Nelly Kusumawati; serta para pejabat eselon 2 dan 3 dengan total jumlah peserta kegiatan sebanyak 104 orang atau 52 pasang. 

Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Mohan Roliskana selaku Walikota Mataram yang mengatakan bahwa keluarga merupakan garda terdepan dalam membentuk individu-individu yang berintegritas. 

“Bimtek Keluarga Berintegritas dari KPK mendukung terciptanya lingkungan kerja yang bersih dan bebas dari korupsi” ujar Mohan dalam sambutannya. 

Spesialis Tindak Pidana Korupsi KPK RI, Qilda Fathiyah memberikan bimbingan teknis kepada pejabat diKota Mataram bersama pasangan

Sesi utama kegiatan diisi oleh pemaparan materi oleh Qilda Fathiyah selaku Spesialis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang membahas mengenai peran keluarga dalam pemberantasan korupsi. Keluarga tidak hanya menjadi tempat berkembangnya nilai moral, tetapi juga tempat utama pembentukan kebiasaan dan karakter. 

“Maka dari itu sangat penting untuk menumbuhkan dan melestarikan keterbukaan di dalam keluarga, utamanya menyangkut asal usul sumber keuangan, guna mencegah penghasilan dari sumber yang korup. Pasangan juga harus berani menegur jika suami/istri kita memberikan uang dengan sumber yang tidak jelas” 

Setelah pemaparan materi, peserta mengikuti post test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta dan narasumber. (Satgas 3)