Jakarta Pusat – Dalam rangka meningkatkan peran serta perempuan dalam pemberantasan korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat hadir sebagai narasumber pada Workshop Keluarga Berintegritas dengan tema “Peran Perempuan Anti-Korupsi di Lingkungan Pertamina Grup” yang merupakan kolaborasi PT Pertamina (Persero) Tbk dan KPK. Kegiatan ini diselenggarakan secara offline di Ballroom Grha Pertamina (18/09/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana; Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri; Wakil Direktur Utama PT Pertamina, Oki Muraza; Ketua Umum Persatuan Wanita Patra (PWP) Pusat, Priscilla Ester Waworuntu; Wakil Ketua Umum PWP Pusat. Dianti Oki Muraza; Kepala Satuan Tugas Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Friesmount Wongso, Chief Legal Counsel, Atik Mulyantika; Manager Compliance & Ethics, Yuniawan Hari Putra; Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, David Sepriwasa dan Kevin Pasquella Helian; serta 209 peserta yang merupakan anggota PWP PT Pertamina.
Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Atik Mulyantika. Dalam sambutannya, Atik menyampaikan bahwa peran Persatuan Wanita Patra memiliki peranan yang penting dalam pemberantasan korupsi. Sebagai Ibu, perempuan diharapkan dapat menjalankan fungsi sebagai pendidik pertama dan utama. Melalui didikan Ibu, anak akan belajar nilai-nilai positif seperti kejujuran, kesederhanaan, tanggung jawab dan integritas. “InsyaAllah mereka akan tumbuh menjadi generasi yang bersih dan berani menolak praktik koruspi anak-anak belajar tentang nilai kejujuran, kesederhanaan, tanggung jawab, dan integritas. Jika nilai-nilai itu ditanamkan sejak dini, maka insyaAllah mereka akan tumbuh menjadi generasi yang bersih dan berani menolak praktik korupsi, ujar Atik.
Sambutan dilanjutkan oleh Priscilla Ester Waworuntu. Priscilla dalam sambutannya menyampaikan PWP sebagai wadah perempuan di lingkungan PT Pertamina menyambut baik kegiatan ini. “Korupsi adalah musuh bersama bangsa yang dampaknya sangat merusak, termasuk kehidupan sosial dan moral bangsa” ujar Priscilla. Oleh karenanya upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan bersama-sama, khususnya oleh setiap insan perempuan di PWP PT Pertamina.
Kemudian sambutan disampaikan oleh Simon Aloysius Mantiri yang sekaligus membuka kegiatan. Simon menyampaikan pentingnya menerapkan budaya hidup sederhana. “Korupsi sering muncul karena adanya gaya hidup berlebihan dan rasa tidak pernah cukup. Dengan membiasakan hidup sederhana, bersyukur, dan sesuai kemampuan, kita telah menanamkan benteng kuat untuk menolak godaan korupsi”, ujar Simon. Kemudian Simon menyampaikan agar kegiatan ini dapat memberi manfaat dan menjaga integritas peserta agar terbebas dari korupsi.
Materi disampaikan oleh Wawan Wardiana mengenai “Peran serta perempuan dalam pemberantasan korupsi”. Wawan menyampaikan bahwa KPK melakukan tiga strategi dalam pemberantasan korupsi, yaitu pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Selain itu, KPK membutuhkan sinergi dari masyarakat melalui peran serta dari berbagai sektor masyarakat, termasuk perempuan. Pemberantasan korupsi perlu dimulai dari diri sendiri, dengan menerapkan nilai-nilai integritas seperti jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil dan kerja keras dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya Wawan menyampaikan risiko korupsi di Indonesia melalui beberapa survei. Pada tahun 2024, Indonesia mendapat skor 37 dari 100 pada skor Indeks Persepsi Korupsi. Melalui Indeks Perilaku Antikorupsi, Indonesia mendapat skor 3,85 yang menandakan bahwa masyarakat masih cenderung permisif terhadap korupsi. Sedangkan pada Survei Penilaian Integritas, skor indeks integritas nasional adalah sebesar 71,53 yang berada pada kategori rentan. Nilai integritas pada BUMN adalah 79.16, yang berada pada kategori terjaga.
“Perempuan memiliki berbagai peran, diantaranya menjadi istri, menjadi ibu dan menjafi bagian dari masyarakat” ujar Wawan. Melalui peran-peran tersebut, perempuan dapat berperan serta dalam menjaga integritas dan memberantas korupsi. Perempuan menjadi penting dalam gerakan antikorupsi karena memiliki rasa moral yang kuat akan hal yang benar dan salah, memiliki keberanian bertindak melawan kebiasaan sosial yang tidak seharusnya, memiliki kesempatan sosial yang banyak, sebagai figur sentral yang menjaga kesehatan dan pendidikan dalam keluarga, serta memiliki keinginan kuat untuk melindungi keluarga dan orang-orang yang disayangi.
Kegiatan Workshop Keluarga Berintegritas “Peran Perempuan Anti-Korupsi di Lingkungan Pertamina Grup” merupakan sebuah program inisiasi yang bertujuan untuk memperkuat integritas Persatuan Wanita Patra di lingkungan PT Pertamina. Melalui kegiatan ini, diharapkan perempuan dapat meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku antikorupsi pada perempuan.

