Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Talkshow Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi dengan tema “Pemuda dan LSM Beraksi, Bersihkan Negeri Dari Korupsi” sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Merah Putih KPK ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi KPK RI dan dihadiri oleh para pemuda dan LSM Indonesia (Selasa, 10 Desember 2024).
Dipandu oleh moderator Anita Dewi, kegiatan ini menghadirkan narasumber dari beragam latar belakang, yakni Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Dion Hardika Sumarto; Psikolog, Intan Erlita; serta Akademisi, Choky Ramadan, yang berbagi pandangan tentang pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi.
Sebagai pembuka, Anita Dewi menggarisbawahi peran strategis generasi muda dalam pemberantasan korupsi. “Generasi muda adalah penggerak perubahan. Diskusi hari ini diharapkan dapat memberikan semangat pemuda pemudi Indonesia tentang pentingnya penerapan nilai-nilai integritas, dan mengingatkan kembali peran pemuda yang sangat besar dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujarnya.
Dalam paparannya, Dion Hardika menegaskan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor perubahan. “Di Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat ada beberapa program yang kita rancang untuk mengajak pemuda berperan serta, karena kami sadari pemuda adalah mitra yang sangat penting, pemuda adalah agen-agen integritas yang bisa membawa pada perubahan, salah satunya melalui program Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi,” ujarnya.
Dion menyebutkan bahwa pemuda diharapkan dapat memunculkan ide-ide baru serta inovasi yang tidak terpikirkan oleh generasi sebelumnya sebagai dukungan pembaruan dalam strategi pemberantasan korupsi. Ia menjelaskan bahwa Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat juga fokus terhadap pembentukan komunitas dan jejaring pemuda. “Harapannya nanti akan ada para champion dari Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi yang dapat kita tarik untuk berjejaring ke dalam suatu komunitas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.
Selanjutnya, psikolog Intan Erlita membahas pentingnya membangun kebiasaan berintegritas sejak dini. “Pemuda harus memahami bahwa integritas tidak hanya konsep, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari hal-hal sederhana yang dilakukan secara konsisten, lalu diperluas ke skala yang lebih besar,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa memilih lingkungan yang tepat sangat penting. “Pemuda harus memilih teman dan komunitas yang mendukung nilai-nilai positif, karena lingkungan dapat memengaruhi perilaku kita secara langsung,” tambahnya.
Sementara itu, Choky Ramadan memberikan pesan penting tentang langkah nyata untuk mengatasi rasa malas dan memanfaatkan teknologi sebagai alat belajar. “Masa muda adalah kesempatan untuk belajar. Serap dan gali ilmu sebanyak-banyaknya. KPK sekarang bisa menjadi tempat untuk teman-teman belajar apapun terkait korupsi, bahkan dengan isu yang semakin fokus dan dalam,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa melalui teknologi saat ini, seperti youtube, tiktok, instagram, sangat mempermudah dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya interaksi aktif, baik di lokasi maupun melalui kolom komentar selama siaran langsung. Talkshow ini diharapkan mampu menginspirasi pemuda untuk berperan lebih aktif dalam pemberantasan korupsi, tidak hanya di lingkungan mereka sendiri tetapi juga di tingkat masyarakat luas. Sebagai penutup, seluruh peserta bersama-sama menyanyikan Mars ‘Pemuda Bergerak Lawan Korupsi’ dan lagu nasional ‘Bagimu Negeri’ untuk menumbuhkan semangat bersama dalam pemberantasan korupsi.