Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kelas Pemuda dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Antikorupsi di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan
Makassar – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kompetensi antikorupsi pada pemuda, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kelas Pemuda dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Antikorupsi. Kegiatan ini mengundang 100 pemuda pemudi di Provinsi Sulawesi Selatan dengan tema “Peran Pemuda & LSM Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Bebas dari Korupsi” di Maxone Hotel. (Selasa, 15/10/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pelaksana Harian (Plh.) Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Johnson Ridwan Ginting; Marwan Mansyur, Inspektur Provinsi Sulawesi Selatan; Kolonel Infanteri Mahfud Supriadi, Staf Ahli Bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP) Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, serta para peserta yang merupakan perwakilan pemuda Provinsi Sulawesi Selatan.
Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Johnson Ridwan Ginting, dalam kata sambutannya menyampaikan harapan dari diadakannya kegiatan ini adalah menanamkan nilai antikorupsi kepada para pemuda. “Menurut data BPS, sebanyak 271.500 juta jiwa penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif. Dengan kata lain penduduk tersebut adalah para Pemuda yang memiliki peran signifikan dalam upaya membangun bangsa,” ujar Johnson. “KPK hadir pada acara ini untuk membangun dan menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada pemuda sebagai ujung dari pilar pembangunan Indonesia 2045. Pemuda menjadi generasi masa depan bangsa, penerus nilai-nilai luhur bangsa,” Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Bimtek Kelas Pemuda Antikorupsi yang dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Selatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat khususnya para pemuda untuk berpartisipasi secara aktif dalam upaya pemberantasan korupsi, terutama di daerah. “Harapan kami dari kegiatan ini dapat melahirkan Pemuda sebagai sumber daya unggul, berkarakter antikorupsi yang dapat berpartisipasi penuh menuju Indonesia bebas dari korupsi”, jelas Johnson. Menyelesaikan kata sambutannya, Johnson membuka Kegiatan Kelas Pemuda secara resmi.
Sambutan selanjutnya diberikan oleh Marwan Mansyur, Inspektur Povinsi Sulawesi Selatan. Dalam sambutannya, Marwan menekankan pentingnya peran pemuda yang berkarakter dan berdaya dalam mendorong perubahan bangsa. Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa tantangan di masa depan semakin kompleks, dengan dinamika sosial dan kemajuan teknologi yang pesat. “Pemuda adalah generasi penerus dan ujung tombak perubahan. Mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga negara dari segala bentuk korupsi, sekecil apapun,” ujar Marwan. Ia juga menekankan pentingnya karakter yang tidak hanya didasari intelektual, tetapi juga integritas, kejujuran, dan tanggung jawab. Menutup sambutannya, Marwan berharap acara ini dapat membentuk pemuda yang bersatu dalam semangat antikorupsi, berkolaborasi dengan integritas, dan memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.
Materi pertama kegiatan Kelas Pemuda & LSM Antikorupsi dibawakan oleh Kolonel Infanteri Mahfud Supriadi selaku Staf Ahli Bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP) Panglima Kodam XIV/Hasanuddin. Dengan topik “Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045,” Mahfud menjelaskan bahwa peran pemuda dalam mencapai Indonesia Emas 2045 harus dimulai dengan kecintaan terhadap bangsa, wawasan kebangsaan, dan semangat bela negara. “Anak muda sekarang memiliki banyak tantangan. Mulai dari kemajuan teknologi, digitalisasi, yang tidak hanya melahirkan nilai-nilai positif, tetapi juga nilai negatif. Di sinilah nilai-nilai luhur bangsa digunakan untuk membentengi (para pemuda) dari pengaruh buruk atas disrupsi ini,” imbuhnya. Untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, Mahfud juga mengajak peserta melihat video kekayaan negara dan peran strategis pemuda dalam bela negara.
Kegiatan hari pertama diakhiri dengan sesi focus group discussing (FGD) dan brainstorming oleh para peserta dengan mendiskusikan kasus-kasus korupsi yang ada di daerah masing-masing serta menyampaikan solusi yang bisa dilakukan oleh mereka sebagai peran serta pemuda.
Kegiatan hari kedua dilanjutkan kesamaptaan dengan melakukan berbagai permainan yang bertujuan untuk menumbuhkan kerjasama dan kebersamaan di antara para peserta. Tidak hanya itu, permainan yang dilaksanakan juga mengandung nilai-nilai antikorupsi dan nilai-nilai integritas “Jumat Bersepeda KK”. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai materi, antara lain “Membangun Jejaring Antikorupsi” oleh Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK RI, Pengaduan Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi, serta Strategi Pembangunan Budaya Antikorupsi dan Rencana Aksi. Acara ditutup pukul 17.00 WIB dengan membangun Komitmen Bersama peserta dalam upaya pemberantasan korupsi.
Melalui penyampaian materi dan aktivitas kesamaptaan serta sesi FGD, diharapkan peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai integritas dan antikorupsi. Selain itu, peserta pemuda yang memiliki berbagai latar belakang berbeda dapat saling berkolaborasi dalam upaya pemberantasan korupsi. Berlandaskan semangat pendidikan sebagai salah satu trisula KPK dan juga peran serta masyarakat, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat terus berupaya dalam menyelenggarakan program pembinaan masyarakat, khususnya pada pemuda.