KPK Dorong Penguatan Integritas: Peringatan Hakordia 2024 PT Asuransi BRI Life Fokus pada Implementasi SMAP

DKI Jakarta – Dalam upaya peningkatan peran serta masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat bekerja sama dengan PT Asuransi BRI Life untuk menjadi Narasumber pada Kegiatan Implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) PT Asuransi BRI Life. Kegiatan ini bertempat di Menara BRILian, Jakarta Selatan  (Selasa, 26/11/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardiana; Direktur Utama PT Asuransi BRI Life, Aris Hartanto; Komisaris Utama PT Asuransi BRI Life, Muhammad Syafri Rozi; Head of Compliance PT BRI (Persero) Tbk, Kris Hananto; Jajaran Pimpinan BRI Group, Komisaris, BOD, Deputi Perusahaan Mitra BRI Life, serta seluruh Insan PT Asuransi BRI Life yang hadir secara offline dan online.

Sambutan sekaligus pembuka kegiatan disampaikan oleh Direktur Utama PT Asuransi BRI Life, Aris Hartanto. Aris menyampaikan bahwa BRI Life sudah menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan sejak 2020 sebagai komitmen dan upaya melakukan perbaikan dalam operasi bisnis. “Kami menyadari bahwa upaya-upaya tersebut belum maksimal, terutama best practices juga belum dilaksanakan secara optimal.” Lebih lanjut, Aris berharap bahwa adanya kegiatan ini dapat membantu dalam memperbaiki serta mendorong pelaksanaan operasi bisnis BRI Life secara optimal. “Kegiatan ini adalah kegiatan kolaborasi dengan jajaran BRI group serta perusahaan mitra, sehingga kami menjaring banyak pihak dari kami agar dapat menambah ilmu dan wawasan dalam menjalankan bisnis kami. Mengetahui (itu) bukan hanya untuk sadar, tetapi untuk juga mendorong tindakan proaktif terhadap upaya pencegahan korupsi.”

Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Head of Compliance PT BRI (Persero) Tbk, Kris Hananto. Kris menyampaikan bahwa BRI Life mendapatkan predikat most-trusted companies dari skor CGPI (Corporate Governance Perception Index) dalam penilaian Good Corporate Governance Award dengan mendapatkan nilai terbaik dari Peserta lain. “Hal ini mendorong kami untuk terus melaksanakan, dan memperbanyak kegiatan seperti ini untuk dapat mempertahankan predikat most-trusted financial companies serta terus meningkatkan pemahaman serta mendorong pencegahan korupsi di lingkungan BRI Life.”

Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan inti, yakni sesi materi mengenai Korupsi, Gratifikasi, dan Korupsi Badan Usaha yang dibawakan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Wawan Wardiana. “Kalau kita berbicara terkait korupsi, ada 180 negara yang dipotret oleh TI untuk menilai risiko kejadian korupsi pada tiap negara. Indonesia memiliki nilai IPK 34 dari nilai total 100 dengan ranking 115. Dan tentunya, hal ini menjadi masalah besar, terutama untuk para pelaku bisnis di Indonesia. Selaras dengan data World Economic Forum, korupsi menjadi faktor masalah utama dalam melakukan bisnis di Indonesia,” jelasnya. Wawan menjelaskan bahwa korupsi sendiri ada banyak jenisnya. “Menurut data KPK tahun 2004 hingga September 2024, kasus penyuapan dan gratifikasi menjadi kasus yang paling banyak, yakni 1038 kasus dari total 1.640 kasus. Angka yang cukup fantastis,” Lebih lanjut, Wawan menekankan bahwa selain penerapan sistem pada tubuh korporasi dan badan usaha. Wawan juga mengharapkan para insan BRI Life mulai menerapkan nilai-nilai antikorupsi “Jumat Bersepeda KK” yakni jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, adil, dan kerja-keras.

“Dengan membiasakan nilai-nilai antikorupsi ini, ditambah dengan komitmen antikorupsi, tidak hanya dari sistem, dari sisi sumber daya manusia pula akan mendukung upaya BRI Life dalam melawan korupsi dan bertahan sebagai most trusted finance di Indonesia,” imbuh Wawan sebelum menutup materinya dengan sesi tanya jawab.

Melalui penyampaian materi terkait korupsi badan usaha dan gratifikasi, diharapkan Peserta kegiatan dapat menginternalisasi nilai-nilai integritas dan antikorupsi. Selain itu, Berlandaskan semangat pendidikan sebagai salah satu trisula KPK dan juga peran serta masyarakat, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat terus berupaya dalam menyelenggarakan program pembinaan masyarakat, khususnya pada sektor dunia usaha.